Hari ini akan dicatat sejarah sebagai hari dimana bangsa Indonesia memiliki pemimpin utama yang ke-7, yang dielu-elukan oleh Amerika Serikat sebagai "New Hope", pemimpin yang bahkan sebelum dilantiknya, Presiden Rakyat Tiongkok sudah mengucapkan terima kasih kepada bangsa Indonesia, pemimpin yang terkenal dengan metode blusukan yang selalu diliput media seolah-olah memperlihatkan bahwa yang bersangkutan adalah pemimpin yang sangat pro dengan rakyat kecil. Biar bagaimanapun, sang pemimpin sudah terpilih, sekuat apapun berusaha agar tidak dipimpin olehnya namun rupanya semangat rakyat Indonesia untuk menjadikan beliau pemimpin lebih kuat.
Ini adalah tulisan serius pertama yang muncul di blog ini. Mudah-mudahan tidak dianggap pro atau kontra terhadap salah satu golongan, baik yang kalah maupun menang. Awal hari memang meniatkan tulisan ini sebagai pengingat agar kita tidak terlalu bergembira mengelu-elukan yang notabene hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari ketidaksempurnaan. Seorang manusia yang sesempurna apapun dia, pasti memiliki noda yang mungkin oleh mata-mata telanjang kita yang juga manusia biasa, tidak terlihat, yang Allah dengan sangat bermurah hatinya menutupi "noda" tersebut sehingga beliau tampak sempurna di ratusan juta mata rakyat Indonesia.
Pesta yang mengatasnamakan rakyat digelar hari ini, yang konon katanya dananya didapat dari sumbangan rakyat juga, puluhan atau mungkin ratusan lampion akan dilepas malam ini, bukti sukacita rakyat atas kegembiraan yang menurut saya, semu!
Jangan sampai menyesal karena terlalu mengelu-elukan manusia, sehingga seolah-olah seperti menyembah kepada manusia, pun karena Allah telah berfirman dalam kitabNya, yang mana artinya:
"Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu-lah kami mohon pertolongan." (Q.S. 1:5)
Sedih rasanya melihat perayaan yang terlalu berlebihan akan hal ini, dimana kita belum tahu seperti apa kinerja beliau pada 5 tahun ke-depan? Rasanya tidak patut melontarkan segala puja puji terhadap sesuatu yang kita belum tahu pasti apakah akan membawa bangsa ke arah manfaat atau kemudharatan. Sebagai seorang muslim haruslah merasa khawatir dan was-was, karena sebagaimana kamu, seperti itulha pemimpin-mu. Apa yang akan kita rasakan di 5 tahun ke depan itu adalah cerminan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Berkata Imam ath Thurthûsî rahimahullahu dalam “Sirâj al Mulûk”, hal. 197 :
عُّمَّالكم أعمالكم، كما تكونوا يُولّى عليكمعُّمَّالكم أعمالكم، كما تكونوا يُولّى عليكم
“Amal-amal kalian adalah pemimpin-pemimpin kalian. Sebagaimana keadaan diri kalian, maka seperti itulah kalian akan dipimpin.”;
Dalam al-Quran, Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ نُوَليِّ بَعْضَ الظالِمِيْنَ بَعْضًا بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
“Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang zalim pemimpin atas sebagian lainnya disebabkan apa yang mereka perbuat.” (Q.S. 6:129)
Setiap jiwa akan berkumpul dengan jiwa yang sama juga, seperti yang dikatakan ummahatul mukminin, Aisyah radiyallahu'anhu:
قَالَ قَالَ اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، رضى الله عنها قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " الأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ، فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ، وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ ". وَقَالَ يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ بِهَذَا.
"Ruh-ruh itu ibarat prajurit-prajurit yang dibaris-bariskan. Yang saling mengenal diantara mereka pasti akan saling melembut dan menyatu. Yang tidak saling mengenal diantara mereka pasti akan saling berbeda dan berpisah.” (H.R. Al Bukhari [3336] secara mu’allaq dari ’Aisyah, dan Muslim [2638], dari Abu Hurairah)
Akankah kita dijajah kembali oleh kepentingan-kepentingan yang tidah pro umat? Oleh orang-orang dzolim yang berkuasa nantinya. Akankah bangsa akan ditundukkan kembali oleh masyarakat non utama? Dijajah lagi, dijadikan budak lagi, oleh mereka yang memang hanya datang untuk mengeruk uang dan kekayaan pribumi dan justru mereka lebih makmur dan sejahtera karena mencari penghidupan dengan menghalalkan segala cara?! Na'udzubillah summa na'udzubillah!
Semoga Allah masih mau melindungi bangsa ini, terutama umat muslim, dari kedzoliman pemimpinnya.
Wallahu'alam bishowab. Akhukum fillah. :)
Comments