Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Millenial Ouch!

2 orang a-be-ge wanita yang duduk di sebelah meja kami tampak sibuk dengan gadget masing2, sesekali mereka selingi dengan berbincang tapi mata dan wajah tidak teralih dari layar gawai kekinian. Di depan mereka masih tersaji makanan dan minuman yg mereka pesan tapi terabaikan. Tak berapa lama berselang, (sebut saja) abege A mengangkat telpon, "Oiya bapak di mana pak? Itu lho pak yg di depan Tip Top Rawamangun!" Telpon ditutup. Lalu abege A yg memang terlihat lebih aktif dari temannya, beranjak dari kursi dan mengajak temannya tersebut pergi. Saya dan suami saling tatap dan mata kami tertuju ke meja tempat mereka tadi duduk, melihat sedih ke arah makanan dan minuman yg tersisa. 1 hari sebelumnya, saat kami makan pagi di sebuah penginapan, kami mengalami kejadian yg persis sama. Kali ini kakak beradik di usia akhir remaja mereka, 18-20 tahunan perkiraan kami. Duduk di depan meja yg sudah tersaji makanan, sibuk dengan gadget masing2, bahkan yg adik sedang sibuk Live I

Reminder Tadabbur 01 : Nikmat Waktu Bagi Manusia

Courtesy of Photography Gallery @sigembil “Karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashas [28]: 73) Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun untuk bekerja. (QS. Al-Furqan [25] : 47) Semua ayat di atas, konteksnya adalah menjelaskan nikmat Allah berupa adanya waktu siang  dan malam, sehingga mereka bisa beraktivitas sesuai kondisinya masing-masing. Ketika orang melakukan aktivitas yang sesuai, hidupnya akan bisa berjalan lebih normal. Karena itu sesuai kodratnya. Firman Allah, “Aku jadikan waktu siang sebagai waktu untuk mencari penghidupan” artinya, Aku jadikan siang itu bercahaya, terang, sehingga memungkinkan bagi manusia untuk beraktivitas, pulang pergi, dalam rangka mencari nafkah, bekerja, berdagang, dan yang lainn

Drama OJOLicious

Drama ojolicious sepertinya hampir pasti pernah dialami emak2 yg jualan onlen dan atau para penikmat belanja digital. Kesenewenan kami mulai berlangsung saat sudah 5x ganti driver dalam kurun waktu 10 menit. 20 menit kemudian kepala makin pening, aplikasi ojek daring pun dibuka dari 2 hape yg berbeda, maksudnya mana cepet dapet lha daaan tetep belum dapet driver juga! Keringet mulai nonjol-nonjol di dahi karena maghrib semakin lewat, dan hujan semakin gak sante turunnya, keroyokan!  😂 😂 😅 Sementara bungkusan pesenan udah rapi baris, ngantri dikirim, para pembeli yg budiman sudah kraang kriiing, "halo mbak, pesenan saya sudah diantar?" Sponsored by: Si Gembil Cakery Instagram : @sigembilcakery 6 dari 10 abang-abang driver ojol dengan santainya ngechat lewat aplikasi "maaf bu, bukan saya gak mau pick-up, tapi rumahnya masuk gang!" sambil meminta saya cancel orderan. Oooh maak! saya maapin bang, tapi ini  # jleeebmoment  banget inih, beneran mau nangi

Roti Arab vs Tetangga

Croissant 7Days : yang jualan aja kangen!  😍 😅 🍫 Sabar pemirsaaah! Nanti kalo sudah siap jual lagi saya infokan insyallah, sementara ini silahkan pandangi fotonya saja dulu.  😂 😂 😂 Masyaallah ini versi jumbo hazelnut, makan 1 kenyang! Yang jualan aja baru tau sekarang ada versi jumbo dengan rasa baru. Yang jualan gimana siiiih...  😂 😂 😅 Halal? Halal doong! Sering banget dapet pertanyaan ini karena 7Days bukan hanya beredar di Jazirah Arab tapi juga di kawasan Eropa. Pernah baca beberapa artikel dan memfoto detail kemasan box di bagian belakang, tapi sayangnya entah di mana memori fotonya, udah diubek2 gak nemu juga. Barangkali ada di kolong meja, sebentar saya cari... Ah, tapi telusur daring netijen lebih canggih lhaaa dari tukang jualannya. Silahkan dicoba telusur kalo produksi untuk peredaran Eropa dan Jazirah Arab ini berbeda komposisi. Almara'i selaku pemegang lisensi produk 7Days di Jazirah Arab (bukan cuma di Saudi lho yaa produk ini beredar tapi j

Cokelat dan Pelarian Hidup

Bagi sebagian orang cokelat dikenal sebagai makanan ‘pelarian’ untuk menghilangkan kesedihan, kebosanan, dan kembali meningkatkan semangat. Koq bisa yaa cokelat segitu terkoneksinya dengan psikologis manusia? Ternyata cokelat mampu bekerja mengubah mood secara instan tidak hanya melalui rasanya yg enak, namun juga lewat pelepasan berbagai zat stimulan yg berpotensi mempengaruhi otak. Zat tersebut disebut dengan Feniletilamin (Phenylethylamine/PEA). Selain ditemukan pada cokelat, PEA juga terdapat pada minyak kacang almon. Di otak manusia, PEA melepaskan endorfin, dopamin, dan serotonin, suatu hormon yg memproduksi efek antidepresi serta menimbulkan rasa bahagia. Kandungan bermanfaat yg dibahas di sini idealnya bisa didapatkan dengan murni mengkonsumsi cokelat sebagai tanaman, bener2 buah cokelat. Nah kalo sudah ditambah telur, tepung, gula, dan margarin, itu namanya mengkonsumsi brownies!  😅 Tapi kan brownies bahan dasarnya cokelat juga, buah cokelat yg sudah diolah